Sesungguhnyahartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. Dan di sisi Allah itu ada pahala yang agung bagi orang yang melebihkan kecintaannya kepada Allah dan ketaatan kepadaNya di atas kecintaannya kepada anak-anak dan harta benda. sebagaimana telah datang dalam hadits : Sesungguhnya anak
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Mutharrif mendapatkan riwayat dari bapaknya radhiallahu anhu, beliau berkata “Aku pernah menemui Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam ketika sedang membaca surat أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ , beliau bersabda, “Anak manusia mengucapkan, Hartaku, hartaku’, kemudaian beliau bersabda, “Wahai anak manusia, Apakah kamu memiliki dari hartamu melainkan yang kamu telah makan lalu habis, atau yang kamu telah pakai lalu rusak, atau yang telah kamu sedekahkan maka itu yang tersisa”. Dari hadits ini, harta kita sebenarnya yang kita miliki adalah yang kita sedekahkan di jalan Allah. Adapun harta kita yang kita simpan, yang ada di rekening kita, yang ada pada box penyimpanan kita, itu bukanlah harta kita tetapi harta ahli waris kita. Harta yang mana kita hanya menyimpannya di dunia tetapi tidak bisa kita bawa di akhirat. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda tentang harta. Beliau bertanya kepada para sahabatnya “Siapakah di antara kalian yang mencintai harta ahli warisnya lebih daripada mencintai hartanya sendiri?” Mereka menjawab, ”Wahai Rasulullah! Tidak ada seorang pun di antara kami melainkan lebih mencintai hartanya sendiri.” lalu beliau bersabda, ”Sesungguhnya hartanya sendiri itu ialah apa yang telah dipergunakannya disedekahkannya dan harta ahli warisnya ialah apa yang ditinggalkannya”. Jadi selama ini, yang kita simpan, yang kita pegang, yang kita hitung-hitung, yang tidak dijalankan di jalan Allah, itu bukan harta kita, bukan atas nama kita tapi atas nama ahli waris kita, yang kalau kita meninggal kita berikan kepada mereka. Harta kita adalah yang kita jalankan di jalan Allah subhanahu wata’ala. Maka, silahkan memilih mana harta yang anda simpan, apakah itu harta ahli waris anda atau harta anda. Dan harta anda adalah yang anda jalankan di jalan Allah subhanahu wata’ala. Wallahu a’lam Disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc Sumber
Selainitu Adapula ancaman bagi orang yang menumpuk harta yaitu: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya ,sebagaian besar dari orang- orang Yahudi dan dan rahib- rahib Nasrani benar - benar memakan harta orang dengan cara yang batil dan mereka menghalang- halangi manusia dari jalan Allah. YAKINLAH bahwa harta itu sebenarnya milik Allah sedangkan manusia hanya memegang amanah atau pinjaman dari-Nya. Sebagaimana dijelaskan oleh Al Qur’an Al Karim “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah meminjamkan kepadamu,” QS Al Hadid 7 Allahlah pemilik harta benda, karena Dia yang menciptakannya dan yang menciptakan sumber produksinya serta memudahkan sarana untuk mendapatkannya, bahkan Dia-lah yang menciptakan manusia dan seluruh alam semesta. “Dan kepunyaannya Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi..,” QS An-Najm 31 BACA JUGA Saat Manusia Tidak Lagi Peduli Halal-Haram Harta “Ingatlah sesungguhnya hanya milik-Nya makhluq yang ada di langit dan makhluk yang ada di bumi.,” QS Yunus 66 “Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam, kamukah yang menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkannya,” QS AI Waqi’ah 63-64 “Dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu…,”QS. An-Nuur 33 “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka..,” QS Ali Imran 180 Jadi apa yang diberikan Allah kepada manusia dari karunia-Nya salah satunya adalah harta, sehingga kekuasaan manusia atas harta itu sekedar sebagai wakil, bukan pemilik aslinya. Jika manusia adalah sebagai amin yang dipercaya untuk memegang harta dan sebagai wakil, maka tidak boleh bagi manusia untuk menyandarkan harta itu pada dirinya dan mengatasnamakan keutamaan itu sebagai atas jerih payahnya, sehingga ia mengatakan seperti yang dikatakan oleh orang kafir, “Ini adalah milikku” Fushshilat 41. Atau mengatakan seperti yang dikatakan oleh Qarun, “Sesungguhnya aku diberi harta itu, hanya karena ilmu yang ada padaku” Al Qashash 78. Demikian juga tidak diperbolehkan bagi manusia untuk menyibukkan dirinya dengan harta itu, tanpa melibatkan keluarga dari pemilik aslinya, karena seluruh makhluq adalah keluarga Allah. Hal ini berarti ia telah melupakan kedudukan dan fungsi harta itu. Imam Fakhruddin Ar-Razi mengatakan di dalam tafsirnya, “Sesungguhnya orang-orang fakir itu adalah keluarga Allah dan orang-orang kaya itu khuzzanullah yang menyimpan harta Allah, karena harta yang ada di tangan mereka adalah harta Allah. Seandainya Allah SWT tidak memberikan harta itu di tangan mereka, niscaya mereka tidak memilikinya sedikit pun. Maka bukan sesuatu yang aneh jika ada seorang raja berkata kepada bendaharanya, “Berikan sebagian dari harta yang ada di gudang kepada orang-orang yang membutuhkan dari hamba-hamba sahayaku.” Wajib bagi manusia yang mengemban amanat harta terikat dengan instruksi pemiliknya dan melaksanakan keputusannya serta tunduk terhadap arahan-arahan-Nya dalam memelihara dan mengembangkannya, dalam menginfakkan dan mendistribusikannya. Bukan berkata seperti yang dikatakan oleh penduduk Madyan kepada Nabi Syu’aib AS “Hai Syu’aib, apakah agamamu yang menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. ,” QS Huud 87 BACA JUGA Subuh, Harta Karun di Pagi Hari Hal itu merupakan bantahan mereka ketika Syu’aib menasehati mereka, “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik mampu dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan adzab hari yang membinasakan kiamat, hai kaumku, penuhilah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan rnanusia terhadap hak-hak mereka janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan,” QS Huud 84-85 Mereka mengira bahwa pemilikan harta itu memperbolehkan bagi mereka untuk bebas berbuat semaunya, walaupun hal itu bertentangan dengan norma-norma akhlaq atau tidak memperhatikan kepentingan masyarakat, dengan alasan bahwa, “Ini harta kami, maka kami menggunakannya terserah kemauan kami.” Islam telah menegaskan bahwa harta adalah milik Allah yang diberikan kepada siapa saja yang Allah kehendaki dari para hamba-Nya. Allah mengamanahkan kepada mereka harta itu untuk melihat bagaimana mereka berbuat, maka apabila mereka tidak beriltizam dengan perintah-perintah Allah berarti mereka telah melanggar batas-batas perwakilan, sehingga harta itu harus diambil secara paksa atau tangan mereka dipukulkan ke batu. Dengan kaidah emas ini, maka Islam maju dalam beberapa kurun abad dalam perekonomian dan kesejahteraan sosial Islam telah jauh mendahului apa yang digembar-gemborkan oleh sebagian ilmuwan ilmu sosial Barat bahwa sesungguhnya pemilikan itu tugas sosial, dan sesungguhnya orang yang kaya itu harus mengikuti sistem sosial yang ada. Meskipun kata-kata ini sama sekali tidak sebanding dengan ajaran yang ada dalam Al Qur’an. [] Referensi Sistem Masyarakat Islam dalam Al Qur’an dan Sunnah/DR. Yusuf Al-Qardhawi/ 1997/ Citra Islami Press
Jakarta IDN Times - Pekan ketiga Liga 1 musim 2022-2023 akan berlanjut pada hari ini. Ada dua pertandingan yang akan tersaji, dan keduanya diprediksi berjalan panas. Seperti Persija Jakarta yang
اٰمِنُوۡا بِاللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ وَاَنۡفِقُوۡا مِمَّا جَعَلَـكُمۡ مُّسۡتَخۡلَفِيۡنَ فِيۡهِ‌ؕ فَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مِنۡكُمۡ وَاَنۡفَقُوۡا لَهُمۡ اَجۡرٌ كَبِيۡرٌ Aaaminuu billaahi wa Rasuulihii wa anfiquu mimmaa ja'alakum mustakh lafiina fiihi fallaziina aamanuu minkum wa anfaquu lahum ajrun kabiir Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah di jalan Allah sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya amanah. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan hartanya di jalan Allah memperoleh pahala yang besar. Juz ke-27 Tafsir Bila sebelumnya Allah memperlihatkan bukti-bukti kekuasaan-Nya, pada ayat ini Allah menganjurkan orang mukmin untuk berinfak. Wahai manusia, berimanlah kamu kepada Allah yang telah menciptakanmu dan kepada Rasul yang diutus-Nya untuk menyampaikan tuntunan-Nya, dan infakkanlah sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya, kepada orang yang berhak. Sesungguhnya dalam hartamu itu terdapat bagian Allah bagi mereka. Maka, orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya di antara kamu dan menginfakkan sebagian dari hartanya di jalan Allah akan memperoleh pahala yang besar, baik di dunia maupun Dan mengapa kamu, wahai manusia, tidak beriman kepada Allah Yang Maha Pencipta, padahal Rasul mengajak dan menyeru kamu beriman kepada Tuhanmu? Dan sungguh, Dia telah mengambil janji setia-mu untuk bertauhid kepada-Nya. Kamu tentu akan menepati janji itu jika kamu adalah orang-orang mukmin. Pada ayat ini Allah swt memerintahkan agar beriman kepadaNya dan rasul-Nya menafkahkan harta-harta yang mereka miliki, karena harta dan anak itu adalah titipan Allah pada seseorang, tentu saja pada suatu hari titipan tersebut akan diambil kembali. Syu'bah berkata, "Aku mendengar Qatadah menceritakan tentang Muththarif yang menemui Nabi saw, beliau membaca Surah atTakatsur, lalu berkata Manusia berkata, "Hartaku, hartaku." Hartamu hanya yang telah engkau makan lalu habis, atau pakaian yang engkau pakai lalu menjadi usang, atau sesuatu yang engkau sedekahkan lalu menjadi kekal tetap. Maka selain dari itu akan lenyap dan untuk orang lain. Riwayat Muslim Kemudian Allah menerangkan bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah membenarkan rasul-Nya serta menginfakkan hartaharta yang jatuh menjadi milik dari peninggalan orang terdahulu, mereka ini akan mendapat pahala yang besar yang tidak pernah dilihat dan tergores di hati. sumber Keterangan mengenai QS. Al-HadidSurat Al Hadiid terdiri atas 29 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Az Zalzalah. Dinamai Al Hadiid Besi, diambil dari perkataan Al Hadiid yang terdapat pada ayat 25 surat ini.
  1. Оζኮν нጣմθዉեժе
  2. Из ጯωхኻծոфеср фирև
    1. Еծէрсուб վихре τаթосл
    2. Хи ու μεшедዧщ ኦυκаգու
    3. Атካբοֆ ջ ιв
AlQuranPediaOrg - Allah Ta'ala akan memberi kita balasan dan ganjaran berupa pahala kepada umat-Nya yang berbuat kebaikan. Tetapi kebaikan yang dapat mendatangkan pahala adalah kebaikan menurut Allah dan Rasul-Nya, bukan menurut kita. Jadi kalau kita berbuat baik, kita belum tentu mendapatkan pahala, kecuali ada disebutkan Al-Quran dan Hadits sahih Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
gadget, bisnis, otomotifInjil Lukas 1234 TB -Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu Matthew Henry kalimat ”di situ juga hatimu berada” memiliki pengertianPertama, nilai dan harga diri berada, di situ pula cinta dan perasaan berada. Kedua, perhatian dan kekhawatiran, karena takut kehilangan harta itu, di situ harapan, pikiran-pikiran yang bebas, pikiran yang tetap dan pikiran yang timbul untuk memikirkan apa yang menjadi milik kita. Artinya, jika seseorang menghargai perkara duniawi, maka hati orang tersebut akan diperbudak olehnya. Dan selanjutnya,jika Kerajaan Allah, perkara sorgawi, Firman-Nya, kehadiran-Nya, kekudusan-Nya, dan hubungan denganNya merupakan harta orang tersebut, maka orang tersebut akan memiliki hubungan pribadi dengan Allah secara nyata, sehingga hatinya akan tertarik kepada perkara Kerajaan-Nya dan hidupnya akan diarahkan ke sorga, sambil menantikan kedatangan Tuhan kembali. Dengan demikian, kalimat ”di situ juga hatimu berada”, ini menjelaskan bahwa jika manusia menggangap kekayaan di dunia sebagai harta yang paling penting, maka harta itu akan berada dan tinggal di dalam hati dan menjadi pusat kehidupan, kemudian hati itu akan selalu terpikat oleh harta tersebut. Sehingga fungsi hati yang seharusnya tempat seseorang memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan, di jadikan tempat pribadi manusia dengan harta miliknya, inilah yang disebut dengan kalau manusia menganggap harta di sorga yaitu hidup kekal itu lebih berharga dari harta di bumi ini, maka orang tersebut akan meletakkan hati dan pikirannya kepada apa yang dianggapnya lebih berharga. Oleh sebab itu, tampaklah bahwa seseorang menimbun harta di sorga jika hatinya berada di sana sementara ia berada di Teologis Injil Lukas 12 341. Hidup Dalam Ketamakan Orang-orang Kristen terperangkap dalam suatu kehidupan yang tidak puas karena ikut mengejar sasaran-sasaran duniawi. Sasaran-sasaran itu selalu berkembang menjadi ingin lebih, semakin lebih lagi, dan mencapai yang paling top. Kitab suci menyebutnya sebagai suatu kegemaran atau ketamakan dan kesombongan. Lukas 12 34 sangat jelas mengajarkan kepada orang percaya supaya jangan hidup dalam ketamakan. Dalam Lukas 1215 juga mengatakan bahwa ”Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan ….” artinya, awasilah dirimu, jagailah hatimu baik-baik, jangan sampai sikap tamak merasuki hatimu itu, dan memelihara diri dan bulatkanlah hatimu dengan rapat-rapat, agar jangan sampai ketamakan menguasai dan memerintah di dalam hati, sebab ketamakan adalah dosa yang harus terus diwaspadai, karena siapa saja bisa jatuh dalam dosa ketamakan. Firman Tuhan di atas jelas mengingatkan kembali kepada setiap orang percaya. Ada banyak orang Kristen yang pandai membenarkan diri sendiri dan bahkan berani menggunakan Firman Tuhan untuk menutupi ketamakannya. Harta dan materi sebenarnya boleh saja dicari dan dimiliki, untuk kebutuhan sehari-hari atau untuk sarana pelayanan kepada Tuhan dan kepada sesama manusia, tetapi yang pasti hidup ini bukan semata-mata hanya untuk mengejar harta duniawi sehingga dapat mengabaikan harta yang bersifat kekal. Oleh sebab itu, hendaklah setiap orang percaya dapat menjauhkan diri dari ketamakan, karena orang yang berhasil mengumpulkan harta dunia sebanyakbanyaknya, akan terbius oleh keindahan hartanya, dan ia sesungguhnya menjadi orang kaya yang miskin di hadapan Allah2. Masuk Dalam Jebakan Materialisme Materialisme adalah penyimpangan penyediaan Allah akan dunia materi. Ini merupakan penggeseran kekuasaan, yang menyebabkan manusia tidak menguasai halhal materi, tetapi justru diperbudak olehnya. Bila seseorang hidup untuk mengumpulkan hal-hal materi, ia akan menjadi budak materi tersebut. Perjanjian Baru mengatakan, ”Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati ….?” Roma 6 16; dan ”Mereka … menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya” Roma 1 25Ayat-ayat di atas menyimpulkan bahwa materialisme adalah perhambaan oleh halhal materi. Jika manusia telah terjebak dalam kehidupan materialisme, maka pola hidupnnya meliputi cinta uang, suatu keinginan yang tidak terkendalikan akan hal-hal materi, dan dikuasai olehnya. Sehingga manusia lebih percaya bahwa materi dapat memberi keamanan, jadi manusia bersandar kepadanya dan bukannya bersandar kepada posisi Tuhan Allah dalam hati orang percaya telah digantikan dengan harta atau materi dunia, maka sama artinya orang tersebut telah menduakan Tuhan dengan harta dunia, yang berakibat jatuh dalam penyembahan berhala. Oleh sebab itu, dengan tegas Lukas mengajarkan supaya orang percaya harus dapat menjauhkan diri dari jebakan-jebakan materialisme, sehingga otoritas Allah dalam hati kita tidak akan tergantikan oleh apapun Hidup Dalam Kekhawatiran Apabila hati manusia sudah terpikat oleh harta dunia dan menempatkan harta itu yang utama, maka mengakibatkan manusia akan selalu dikuasai oleh rasa kekhawatiran yang berlebihan akan harta bendanya. Segala kekhawatiran tidak akan menghasilkan apa-apa, sia-sia dan tidak berguna. Karena itu bodohlah jika manusia terus jika tidak mampu melakukan hal yang paling kecil, yaitu hal dalam hidup yang tidak dapat di ubah dengan kekuatan sendiri, janganlah terlalu memusingkan diri dengan hal-hal yang lain yang jauh berada di luar kekuatan manusia, yang sesungguhnya bergantung kepada pemeliharaan Allah sepenuhnya. Dengan demikian, hendaklah setiap orang percaya harus bersikap bijaksana dengan menerima setiap keadaan yang ada dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan penuh ucapan syukur, karena kekhawatiran dan penyesalan, keluhan dan kecemasan tidak akan pernah dapat memperbaikinyaKesimpulan Jadi Allah sungguh sangat peduli terhadap di mana harta berada, karena di situ jugalah hati akan berada. Jika hati ada pada Tuhan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan, maka tidak diragukan lagi maka akan bisa memberi kepada Tuhan lebih banyak daripada yang lain. Apa yang dicintai, maka waktunya akan lebih banyak ke sana dan juga akan berinvestasi ke sana. Tuhan tahu hal ini dan Dia juga memperhatikan kemana seseorang menginvestasikan hartanya. Sebagai contoh, di mana manusia menaruh harta bendanya, di situ pulalah hati mereka berada. Jika seseorang memiliki uang di pasar saham, maka akan sangat tertarik dengan apa yang terjadi di sana. Hati seseorang akan berada di pasar saham. Tetapi jika tidak punya uang di sana, tentu tidak akan peduli dengan apa yang sedang terjadi di tidak benci kepada harta benda, tetapi Dia tidak suka jika manusia mencintai harta bendanya sehingga menempatkan Tuhan dan keluarganya sendiri menjadi tidak lebih penting, ataupun bahkan sampai mau untuk mengorbankan prinsip-prinsip alkitabiah untuk mendapatkannya. Kedekatan dan keintiman manusia dengan Tuhan dapat dipertimbangkan sebagai kekayaan yang sesungguhnya, sehingga hal yang lebih daripada harta yang bersifat sementara, seperti Cinta kasih, Sukacita, Damai sejahtera akan manusia dapatkan, dan sebenarnya hal itulah yang menjadi kekayaan yang sesungguhnya. Hal-hal ini lebih berharga daripada harta yang berjumlah berapa pun, dan materi tidak dapat membeli Kerajaan sorga. Tetapi Tuhan memang memakai harta yang bersifat sementara untuk melihat apakah manusia dapat dipercaya untuk menerima harta sesungguhnya.

SuratAl Kahfi ini juga memiliki keunikan yang lain di mana dalam surat Al Kahfi Allah SWT memberi penjelasannya tentang Yakjuj dan Makjuj. Oleh karena itu Surat Al Kahfi dinamakan juga suratnya ilmu akhir zaman di mana petunjuk akhir zaman ada dalam surat ini. Dalam Hadist Riwayat Muslim Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa "ujian dan cobaan

إِنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۚ وَإِن تُؤْمِنُوا۟ وَتَتَّقُوا۟ يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْـَٔلْكُمْ أَمْوَٰلَكُمْ Arab-Latin Innamal-ḥayātud-dun-yā la'ibuw wa lahw, wa in tu`minụ wa tattaqụ yu`tikum ujụrakum wa lā yas`alkum amwālakumArtinya Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu. Muhammad 35 ✵ Muhammad 37 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Berharga Tentang Surat Muhammad Ayat 36 Paragraf di atas merupakan Surat Muhammad Ayat 36 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam tafsir berharga dari ayat ini. Terdokumentasi aneka ragam penafsiran dari kalangan ulama terkait kandungan surat Muhammad ayat 36, sebagiannya sebagaimana tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia36-37. Sesungguhnya kehidupan dunia hanya permainan dan tipu daya. Bila kalian beriman kepada Allah dan RasulNya, serta bertakwa kepada Allah dengan menunaikan apa-apa yang Dia wajibkan dan menjauhi maksiat kepada-Nya, niscaya Allah memberi kalian pahala amal kalian. Allah tidak meminta kalian mengeluarkan seluruh harta kalian dalam zakat, sebaliknya Allah hanya meminta sebagian darinya. Bila Allah meminta seluruh harta kalian dan mendesak kalian mengeluarkannya, niscaya kalian menolaknya dan memegang harta kalian kuat-kuat, serta terlihatlah apa yang ada didalam hati kalian berupa kekikiran saat diminta dari kalian harta yang kalian tidak suka untuk mengeluarkannya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram36. Kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau belaka, maka janganlah seorang yang berakal itu lalai dari amal Akhiratnya karena kehidupan dunia. Jika kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan bertakwa kepada-Nya dengan mengerjakan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya, niscaya Allah memberi kalian pahala amal perbuatan kalian secara sempurna, tidak dikurangi, dan Allah tidak meminta seluruh harta kalian, akan tetapi Dia meminta dari kalian yang wajib dari zakat.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah36-37. Allah mendorong hamba-hamba-Nya agar tidak tamak kepada kehidupan dunia, dengan menyampaikan hakikat dari dunia bahwa ia hanyalah permainan jasad dan senda gurau hati. Jika kalian beriman kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, maka Allah akan memberi pahala atas amalan kalian dan tidak meminta kalian menunaikan zakat dengan mengeluarkan seluruh harta yang kalian miliki, namun hanya memerintahkan mengeluarkan sebagiannya saja. Jika Allah meminta dengan paksa untuk mengeluarkan harta kalian, niscaya kalian akan berbuat kikir dan menolak untuk menjalankannya serta Allah akan menampakkan dari hati kalian sifat kebakhilan dan kebencian untuk dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah36. إِنَّمَا الْحَيَوٰةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۚ Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau Yakni akan lenyap dan sirna, tidak akan berlangsung selamanya. وَإِن تُؤْمِنُوا۟ وَتَتَّقُوا۟ يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْDan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu Di akhirat kelak. Yakni pahala atas ketaatan kalian. وَلَا يَسْـَٔلْكُمْ أَمْوٰلَكُمْ dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu Yakni Allah tidak memerintahkan kalian mengeluarkan zakat atau melakukan ketaatan lainnya dengan seluruh harta kalian, namun hanya memerintahkan untuk mengeluarkan sebagian saja.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah36. Sesungguhnya, dunia dan segala kesibukannya hanyalah permainan la’bun. Yaitu perbuatan atau kesibukan yang tidak membawa manfaat baik untuk kehidupan akhirat maupun untuk perkara-perkara yang penting. Kehidupan dunia juga berarti kesenangan sesaat lahwun, yaitu segala sesuatu yang menyibukkan namun tidak bermanfaat. Namun jika kalian beriman kepada Allah dan rasul-Nya, bertakwa kepada-Nya dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya maka Allah akan menganugerahkan pahala atas ketaatan kalian itu. Allah tidak memerintahkan kalian untuk mengeluarkan semua harta kalian, namun Allah hanya memerintahkan untuk mengeluarkan zakat wajib📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahMengurangi sedikitpun pahala amal kalian {Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kalian beriman dan bertakwa, Allah akan memberi kalian} memberi kalian {pahala dan Dia tidak akan meminta harta-harta kalian} dan Dia tidak akan memerintahkan kalian untuk mengeluarkan seluruh harta kalian untuk berzakatMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H36-37. Ini adalah dorongan dari Allah untuk hamba-hambaNya agar bersikap zuhud dalam kehidupan dunia, dengan cara memberitahukan mereka hakikat dunia, yaitu bahwa dunia adalah permainan dan senda gurau; permainan jasmaniah dan senda gurau dalam hati. Orang akan senantiasa bersenda gurau dengan harta, anak, perhiasan, kenikmatan yang di dapat dari istri, makanan, minuman, tempat tinggal, tempat duduk, pemandangan dan kepemimpinan, juga bermain-main dengan berbagai aktivitas yang tidak ada gunanya, justru berporos antara kebatilan, kellalaian dan kemaksiatan, hingga menghabiskan umur dunianya dan ajalnya tiba. Semua hal-hal duniawi akan berpaling dan meninggalkannya dan sedikit pun tidak akan didapatkan oleh seseorang, bahkan jelas-jelas Nampak kerugiannya, terhalang dari pahala serta datang siksanya. Hal ini mengharuskan mereka yang berakal untuk bersikap zuhud terhadap dunia, tidak terlalu mencintai dunia serta tidak terlalu mencurahkan perhatiannya pada keduniaan. Yang harus diperhatikan adalah seperti tang disebutkan dalam Firman Allah, “Dan jika kamu beriman serta bertakwa,” yakni beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya dan Hari Akhir, bertakwa kepada Allah yang merupakan keharusan serta tuntutan keimanan, yaitu beramal meniti ridhaNya secara terus menerus dan menjauhi kemaksiatan. Inilah yang bisa membawa manfaat bagi manusia dan yang seharusnya dijadikan perlombaan, diperhatikan dan diluangkan segenap usaha dalam mencarinya. Dan itulah yang dimaksudkan oleh Allah dari hamba-hambaNya sebagai rahmat dan kelembutan Allah kepada mereka agar mereka diberi balasan yang besar. Karena itulah Allah berfirman, “Dan jika kamu beriman serta bertakwa, maka Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.” Artinya, Allah tidak ingin membebankan sesuatu yang memberatkan kalian dan tidak ingin menyusahkan kalian dengan mengambil harta kalian sehingga kalian hidup tanpa harta atau mengurangi sesuatu yang membahayakan kalian. Karena itulah Allah berfirman, “Jika Dia meminta harta kepadamu lalu mendesak kamu supaya memberikan semuanya, niscaya kamu akan kikir dan Dia akan menampakkan kedengkian yang ada di hati karena kalian dituntut untuk mencurahkan sesuatu yang tidak kalian senangi.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Muhammad ayat 36 Ketahuilah bahwasanya hakikat kehidupan dunia Permainan, senda gurau dan tipuan, tidak selamanya dan juga tidak ada hisab. Maka jika kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya ﷺ serta apa yang datang darinya, dan kalian jadikan antara diri kalian dan adzab Allah benteng dengan bertauhid dan mengerjakan apa yang Allah cintai dan ridhai, dan meninggalkan apa yang dibenci-Nya dan larang; Allah akan memberikan kalian pahala dan balasan di akhirat, Allah tidak menginginkan kalian terbebani dengan apa yang menyusahkan kalian dengan mengambil seluruh harta-harta kalian yang membahayakan kalian, sungguh Allah hanyalah memerintahkan kalian untuk mengeluarkan sedikit dari harta kalian dala zakat yang wajib bagi kalian, jika telah sampai nisab pada harta kalian.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, merupakan pentazhidan membuat zuhud/tidak suka dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada hamba-hamba-Nya terhadap kehidupan dunia, yaitu dengan memberitahukan hakikat keadaannya, bahwa dunia merupakan permainan dan sesuatu yang melalaikan, membuat badan bermain-main dan membuat hati lalai, sehingga seorang hamba senantiasa lalai oleh hartanya, anaknya, perhiasannya dan kesenangannya, seperti wanita, makanan, minuman, tempat tinggal dan lain-lain, sambil bermain-main dalam amal yang tidak ada faedahnya, bahkan berputar antara kesia-siaan, lalai dan maksiat sampai sempurna dunianya dan tiba ajalnya. Setelah semua ini ia tinggalkan, maka ia tidak akan memperoleh faedah apa-apa, bahkan akan memperoleh kerugian dan azab. Oleh karena itu, hal ini seharusnya membuat orang yang berakal zuhud kepadanya, tidak berharap, serta tidak peduli kepadanya, bahkan yang seharusnya ia perhatikan adalah iman dan takwa. Yakni beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari Akhir serta qadha’ dan qadar-Nya, dan mengerjakan ketakwaan yang menjadi bagian dari iman dan konsekwensinya, yakni dengan mengerjakan perbuatan yang diridhai-Nya secara istiqamah dan meninggalkan maksiat. Inilah yang bermanfaat bagi hamba, dan inilah yang seharusnya dikejar dan diberikan perhatian serta usaha yang serius dalam mengejarnya, dan itulah maksud yang diinginkan Allah dari hamba-hamba-Nya sebagai rahmat dan kelembutan-Nya kepada mereka agar Dia memberikan balasan yang besar untuk mereka. Dia tidak ingin membebanimu dengan sesuatu yang memberatkan kamu seperti meminta hartamu dikeluarkan semuanya atau meminta banyak dari hartamu sehingga memadharratkan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Muhammad Ayat 36Sesungguhnya kehidupan dunia itu bagi orang yang lengah hanyalah permainan yakni kegiatan tanpa tujuan yang benar dan senda gurau yang membawa kepada kelalaian. Jika kamu beriman kepada tuhanmu serta bertakwa dengan sebenar-benarnya dengan menunaikan perintan-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, Allah akan memberikan pahala kepa-damu sebagai pembalasan dari amalmu dan dia tidak akan meminta hartamu, yakni dia tidak meminta hartamu seluruhnya melainkan hanya sebagian dari harta itu untuk diberikan kepada yang membutuhkan. 37. Akan tetapi Allah mengetahui sekiranya dia meminta harta kepada-Mu lalu mendesak kamu agar memberikan semuanya untuk berjihad niscaya kamu akan kikir sehingga tidak akan memberikannya karena kekikiranmu dan dia akan menampakkan kedengkianmu dikarenakan cintamu yang berlebihan kepada dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah kumpulan penjelasan dari kalangan mufassirun mengenai makna dan arti surat Muhammad ayat 36 arab-latin dan artinya, moga-moga memberi kebaikan untuk kita semua. Support kemajuan kami dengan memberi backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Artikel Banyak Dilihat Kami memiliki banyak konten yang banyak dilihat, seperti surat/ayat Yusuf 4, At-Tin, Al-Ma’un, Al-Alaq, Al-Fil, Inna Lillahi. Ada juga Al-Fath, Alhamdulillah, Al-Bayyinah, Al-Baqarah 183, Al-Insyirah, Ali Imran 159. Yusuf 4At-TinAl-Ma’unAl-AlaqAl-FilInna LillahiAl-FathAlhamdulillahAl-BayyinahAl-Baqarah 183Al-InsyirahAli Imran 159 Pencarian al baqarah 211, al tariq, yasin ayat 38, surat wailul, an nur ayat 45 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Sebenarnya hal ini bergantung pada caranya hati menggerakkan kita. Yesus Kristus berkata: "Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." Bila kita pertimbangkan dan kenakan pada diri kita hal-hal yang Putra Allah katakan pada waktu itu, kita akan sangat dibantu untuk mengasihi apa yang benar. إِنَّمَآ أَمْوَٰلُكُمْ وَأَوْلَٰدُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَٱللَّهُ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌ Arab-Latin Innamā amwālukum wa aulādukum fitnah, wallāhu 'indahū ajrun 'aẓīmArtinya Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan bagimu, dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. At-Taghabun 14 ✵ At-Taghabun 16 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Menarik Mengenai Surat At-Taghabun Ayat 15 Paragraf di atas merupakan Surat At-Taghabun Ayat 15 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan menarik dari ayat ini. Terdapat berbagai penafsiran dari banyak ahli tafsir mengenai kandungan surat At-Taghabun ayat 15, di antaranya sebagaimana di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia15. Tidakla Harta dan anak-anak kalian kecuali hanyalah ujian bagi kalian, dan di sisi Allah dan pahala besar bagi siapa yang mengedepankan ketaatan kepada Allah atas ketaatan kepada selain Allah, dan menunaikan hak Allah dalam hartanya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram15. Sesungguhnya harta dan anak-anak kalian hanyalah cobaan dan ujian bagi kalian. Terkadang mereka membawa kalian kepada mencari harta yang haram dan meninggalkan ketaatan kepada Allah, dan di sisi Allah terdapat pahala yang besar bagi orang yang mendahulukan ketaatan kepada-Nya daripada ketaatan kepada anak-anaknya dan kesibukan dengan harta. Dan pahala yang agung tersebut adalah Surga.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah15. Sesungguhnya harta dan anak-anak adalah ujian bagi kalian, karena mereka dapat melalaikan kalian dari ketaatan kepada Allah. Dan di sisi Allah terdapat pahala yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah15. إِنَّمَآ أَمْوٰلُكُمْ وَأَوْلٰدُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan bagimu Yakni merupakan ujian dan cobaan yang akan mendorong kalian untuk mencari nafkah dengan cara yang haram dan enggan untuk menunaikan kewajiban dari Allah. وَاللَّـهُ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌ dan di sisi Allah-lah pahala yang besar Yakni bagi orang yang mengutamakan ketaatan kepada Allah dan meninggalkan kemaksiatan daripada kecintaannya kepada harta dan anaknya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah15. Sesungguhnya harta dan anak-anak kalian adalah musibah dan cobaan bagi kalian. Kecintaanmu terhadap semua itu menyibukkanmu dari ketaatan dan terkadang semua itu membawamu untuk mengusahakan sesuatu yang haram dan mencegahmu untuk memberikan hak-hak Allah seperti zakat. Dan di sisi Allah itu ada pahala yang agung bagi orang yang melebihkan kecintaannya kepada Allah dan ketaatan kepadaNya di atas kecintaannya kepada anak-anak dan harta benda.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahSesungguhnya harta dan anak-anak kalian hanyalah cobaan} cobaan bagi kalian {Dan di sisi Allahlah pahala yang besarMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H14- 15. Ini adalah peringatan dari Allah untuk orang-orang yang beriman agar tidak terpedaya oleh istri dan anak, karena sebagian dari mereka itu adalah musuh. Dan musuh itu hakikatnya adalah orang yang menghendaki kejelekan bagi kalian. Tugas kalian adalah bersikap waspada dari orang yang sifatnya seperti ini. Jiwa diciptakan dengan tabiat mencintai istri dan anak. Karena itu Allah memberikan nasihat untuk para hambaNya agar membatasi rasa cintanya yang tunduk pada kemauan istri dan anak itu, karena di dalamnya terdapat larangan syari. Allah juga mendorong para hambaNya agar menunaikan perintah-perintahNya dan agar lebih mengedepankan ridhaNya, karena Allah memiliki pahala yang besar yang mencakup berbagai cita-cita tinggi dan kecintaan-kecintaan yang mahal. Allah juga mendorong agar para hamba-hambaNya lebih mengutamakan akhirat daripada dunia yang fana dan akan lenyap ini. Mengingat larangan untuk menuruti kemauan istri dan anak yang bisa membawa dampak buruk dan peringatan dari hal itu mungkin disalahpahami sebagian orang yang memahami harus bersikap kasar terhadap istri dan anak dan menghukum mereka, Allah memerintahkan mereka agar waspada serta memaafkan mereka, karena dalam hal ini terdapat berbagai maslahat yang tidak terhitung jumlahnya. Allah berfirman, “Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Karena balasan itu berdasarkan amal. Siapa yang tidak marah, maka Allah tidak akan memurkainya. Siapa pun yang menunaikan amalan-amalan yang disukai Allah dan menunaikan amalan-amalan yang disukai oleh sesama serta berguna bagi mereka, maka akan mendapatkan cinta Allah dan cinta hamba-hambaNya. Dan Allah akan menata rapi masalah-masalah hidupnya.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat At-Taghabun ayat 15 Ketahuilah wahai orang-orang yang beriman bahwa harta-harta kalian dan anak-anak kalian ada cobaan dan ujian; Maka mungkin akan menjatuhkan kalian kepada dosa dari arah yang kalian tidak sangka, sebagaimana telah datang dalam hadits Sesungguhnya anak dapat membuat pelit dan penakut, mabkhalah yaitu ia dapat menjadikan bakhil pelit dari sedekah dan selainnya, takut anaknya akan kelaparan, majbanah yaitu menjadikan manusia penakut dari jihad, takut meninggalkan anak. Dan sungguh di sisi Allah lah pahala yang besar, bagi siapa yang mendahulukan ketaatan kepada Rasul di atas ketaatan kepada selainnya, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, melalaikan kamu dari akhirat. Oleh karena itu, janganlah kamu luputkan pahalamu karena disibukkan oleh harta dan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Taghabun Ayat 15Manusia harus menyadari dengan penuh keinsafan peringatan Allah pada ayat ini. Sesungguhnya harta kamu yang sangat kamu cintai dan anak-anak kamu yang menjadi kebanggaan kamu hanyalah cobaan bagimu, apakah kamu mengelolanya dengan baik dan benar, serta mendidik mereka dengan agama yang lurus; dan di sisi Allah pahala yang besar bagi orang-orang beriman yang mengelola harta dengan baik dan mendidik anak-anak dengan benar. 16. Dalam menjalani hidup dan kehidupan ini, Allah memberikan bimbingan. Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu, karena Allah tidak membebani manusia kecuali sesuai dengan kesanggupannya; dan dengarlah ayat-ayat Allah, serta taatlah kepada-Nya; dan infakkanlah harta kamu yang baik, yaitu yang diperoleh dengan cara yang halal kepada fakir miskin, karena infak itu hakikatnya untuk diri kamu bekal di akhirat. Dan barang siapa dijaga dirinya dari kekikiran dengan membiasakan diri sejak kecil menjadi dermawan; mereka itulah orang-orang yang beruntung karena baik dan benar dalam mengelola harta yang dititipkan Allah kepada dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian pelbagai penjelasan dari banyak mufassirun mengenai isi dan arti surat At-Taghabun ayat 15 arab-latin dan artinya, semoga membawa manfaat bagi kita. Bantulah syi'ar kami dengan mencantumkan hyperlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Halaman Terbanyak Dibaca Telaah berbagai halaman yang terbanyak dibaca, seperti surat/ayat Al-Isra 32, Al-Kafirun, Al-A’la, Seribu Dinar, An-Naba, Al-Qadr. Juga Do’a Setelah Adzan, Al-Fatihah, Yusuf 28, Al-Falaq, Al-Hujurat 13, Adh-Dhuha. Al-Isra 32Al-KafirunAl-A’laSeribu DinarAn-NabaAl-QadrDo’a Setelah AdzanAl-FatihahYusuf 28Al-FalaqAl-Hujurat 13Adh-Dhuha Pencarian surat at-taubah ayat 103, ali imran latin, al baqarah ayat 40, annisa ayat 4, al baqarah 154 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah

3.7] "Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang

Logo YouVersionAlkitabRencanaVideoDapatkan AplikasinyaPemilih BahasaIkon PencarianMatius 621Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu AlkitabAplikasi Alkitab untuk Anak-AnakVerse Images for Matius 621Rencana Bacaan dan Renungan gratis terkait dengan Matius 621Saya Bermurah HatiInilah Yang Kita LakukanBagaimana Berhenti KhawatirRuang BernapasKhawatir Tentang UangLebih Baik Daripada NormalKeuanganSatu Menit Setelah Anda MatiSeberapa Banyak Cukup Itu?Hidupkan Gairah Rohani dalam Pernikahan AndaBersiap untuk PernikahanMenyukai YesusBebas dari Perbandingan Sebuah Rencana Bacaan 7 Hari Oleh Anna LightAjaran-ajaran YesusIngin Sukses?Mengejar Wortel7 Hari Untuk Menjadi Orang yang Lebih Murah HatiHarta MilikKabar Baik Memberi Semangat kepada Dunia yang Dilanda KrisisKehidupan Alam Bebas—Mulai Menjalani Hidup Yang SesungguhnyaBerbisnis Bersama TuhanProgram Bacaan yang Lebih BaikDapatkan Aplikasi Alkitab YouVersionSimpan ayat, baca luring, tonton klip pengajaran, dan lainnya!YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kamiBerandaAlkitabRencanaVideo
\n\n\nsesungguhnya di dalam hartamu itu ada
Sahabatbelajaralquran.id, di masa Nabi Muhamad SAW dan di masa Kehidupan para sahabat, belumlah ada ilmu tafsir alquran ini.Karena pada saat itu rasul dan sahabat masih hidup bersama umat islam lain nya. Permasalahan dan pertanyaan tentang makna, tujuan dan lain-lain dalam alquran dapat secara langsung dijelaskan oleh rasul dan sahabatnya. وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَاۤ اَمۡوَالُكُمۡ وَاَوۡلَادُكُمۡ فِتۡنَةٌ ۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ عِنۡدَهٗۤ اَجۡرٌ عَظِيۡمٌ Wa'lamuuu annamaaa amwaalukum wa awlaadukum fitnatunw wa annal laaha 'indahuuu ajrun aziim Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar. Juz ke-9 Tafsir Salah satu bentuk motivasi mengkhianati amanat Allah dan RasulNya adalah cinta kepada harta dan anak yang berlebihan. Maka pada ayat ini Allah menyatakan, "Dan ketahuilah bahwa hartamu yang merupakan titipan Allah kepadamu dan anak-anakmu yang merupakan anugerah Allah itu hanyalah sebagai cobaan. Maka, janganlah berlebihan dalam mencintai harta dan anak melebihi cinta pada Allah. Cinta harta dan anak yang berlebihan membuat seseorang enggan memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya karena takut atau kikir, sebab panggilan tersebut menuntut tanggung jawab dan pengorbanan. Dan ketahuilah, sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar, jauh lebih besar daripada harta dunia dan anak keturunan." Allah memperingatkan kaum Muslimin agar mereka mengetahui bahwa harta dan anak-anak mereka itu adalah cobaan. Maksudnya ialah bahwa Allah menganugerahkan harta benda dan anak-anak kepada kaum Muslimin sebagai ujian bagi mereka itu apakah harta dan anak-anak banyak itu menambah ketakwaan kepada Allah, mensyukuri nikmat-Nya serta melaksanakan hak dan kewajiban seperti yang telah ditentukan Allah. Apabila seorang muslim diberi harta kekayaan oleh Allah, kemudian ia bersyukur atas kekayaan itu dengan membelanjakannya menurut ketentuan-ketentuan Allah berarti memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah ditentukan Allah terhadap mereka. Tetapi apabila dengan kekayaan yang mereka peroleh kemudian mereka bertambah tamak dan berusaha menambah kekayaannya dengan jalan yang tidak halal serta enggan menafkahkan hartanya, berarti orang yang demikian ini adalah orang yang mengingkari nikmat Allah. Dalam kehidupan manusia di masyarakat, harta benda adalah merupakan kebanggaan dalam kehidupan dunia. Sering orang lupa bahwa harta benda itu hanyalah amanah dari Allah yang dititipkan kepada mereka, sehingga mereka kebanyakan tertarik kepada harta kekayaan itu dan melupakan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan. Demikian juga anak adalah salah satu kesenangan hidup dan menjadi kebanggaan seseorang. Hal ini adalah merupakan cobaan pula terhadap kaum Muslimin. Anak itu harus dididik dengan pendidikan yang baik sehingga menjadi anak yang saleh. Apabila seseorang berhasil mendidik anak-anaknya menurut tuntutan agama, berarti anak itu menjadi rahmat yang tak ternilai harganya. Akan tetapi apabila anak itu dibiarkan sehingga menjadi anak yang menuruti hawa nafsunya, tidak mau melaksanakan perintah-perintah agama, maka hal ini menjadi bencana, tidak saja kepada kedua orang tuanya, bahkan kepada masyarakat seluruhnya. Oleh sebab itu, wajiblah bagi seorang muslim memelihara diri dari kedua cobaan tersebut. Hendaklah dia mengendalikan harta dan anak untuk dipergunakan dan dididik sesuai dengan tuntutan agama serta menjauhkan diri dari bencana yang ditimbulkan oleh harta dan anak tadi. Allah menegaskan bahwa sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. Maksudnya ialah barang siapa yang mengutamakan keridaan Allah dari pada mencintai harta dan anak-anaknya, maka ia akan mendapat pahala yang besar dari sisi Allah. Peringatan Allah agar manusia tidak lupa kepada ketentuan agama lantaran harta yang banyak dan anak yang banyak disebutkan pula dalam ayat yang lain. Firman Allah Wahai orang-orang yang beriman! janganlah harta-bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. al-Munafiqun/63 9 sumber Keterangan mengenai QS. Al-AnfalSurat Al Anfaal terdiri atas 75 ayat dan termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, karena seluruh ayat-ayatnya diturunkan di Madinah. Surat ini dinamakan Al Anfaal yang berarti harta rampasan perang berhubung kata Al Anfaal terdapat pada permulaan surat ini dan juga persoalan yang menonjol dalam surat ini ialah tentang harta rampasan perang, hukum perang dan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu Abbas surat ini diturunkan berkenaan dengan perang Badar Kubra yang terjadi pada tahun kedua hijrah. Peperangan ini sangat penting artinya, karena dialah yang menentukan jalan sejarah Perkembangan Islam. Pada waktu itu umat Islam dengan berkekuatan kecil untuk pertama kali dapat mengalahkan kaum musyrikin yang berjumlah besar, dan berperlengkapan yang cukup, dan mereka dalam peperangan ini memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit. Oleh sebab itu timbullah masalah bagaimana membagi harta-harta rampasan perang itu, maka kemudian Allah menurunkan ayat pertama dari surat ini.
Iatinggalkan itu semua karena ia tahu bahwa Allah selalu mengawasinya. Baca Juga: Niat Puasa Ramadhan Mau Harian Atau Sebulan Penuh Ini Lafaz dan Dalilnya. Begitu pula puasa semakin mengekang jalannya setan dalam saluran darah. Karena setan itu merasuki manusia pada saluran darahnya. Ketika puasa, saluran setan tersebut menyempit.
loading...ilustrasi. Foto istimewa Bagi seorang muslimm harta adalah amanahsekaligus ujian dari Allah Ta'ala. Siapa yang amanah terhadap hartanya maka akan berkah dan selamat di akhirat. Tapi jika sombong dan pelit dengan hartanya, maka azab di akhirat menantinya. Sebab, sesungguhnya harta yang benar-benar menjadi miliki manusia itu hanya ada dua. Pertama, apa yang sudah di makan, dan kedua Apa yang sudah disedekahkan. Baca Juga Harta yang dimakan akan menjadi kotoran, sedangkan harta yang disedekahkan akan kekal menjadi milik kita sampai di akhirat. Ada pun uang yang disimpan, rumah yang ditinggali, mobil yang terparkir di garasi, tanah yang luas berhektar-hektar, emas dan perhiasan yang dimiliki semua itu bisa pindah dan hilang kapan saja. Musnahnya harta bisa terkena banyak sebab. Entah itu karena rusak, karena ditimpa bencana alam, banjir, tanah longsor, gunung meletus, di terjang angin topan, kebakaran, hilang di ambil orang, atau tiba-tiba kita meninggal sehingga menjadi warisan. Karena itu tidak sepantasnya sebagai seorang muslim begitu pelit dan bangga dengan banyaknya harta yang disimpan, sebab tidak ada jaminan harta itu akan tetao akan dimiliki. Baca Juga Namun justru sebaliknya harta yang dimiliki harus menjadi sarana untuk kita semakin mudah dapat meraih banyak pahala dan melakukan amal shaleh. Shahabat Abdullah bin asy-Syikhr radhiyallahu 'anhu berkata, "Aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau sedang membaca surat أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu" Baca Juga Kemudian Beliau bersabda, يَقُولُ ابْنُ آدَمَ مَالِي، مَالِي، قَالَ وَهَلْ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ مِنْ مَالِكَ إِلَّا مَا أَكَلْتَ فَأَفْنَيْتَ، أَوْ لَبِسْتَ فَأَبْلَيْتَ، أَوْ تَصَدَّقْتَ فَأَمْضَيْتَ؟"Anak Adam berkata, 'ini hartaku.. ini hartaku..."Setelah itu Beliau melanjutkan, "Hai anak adam, kamu tidak memiliki dari hartamu kecuali yang telah kamu makan lalu habis, atau pakaian yang kamu gunakan lalu pakaian itu rusak, atau yang kamu sedekahkan maka itulah yang tersisa." HR. Muslim. Baca Juga Ditambahkan dalam hadis Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu,وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ ذَاهِبٌ، وَتَارِكُهُ لِلنَّاسِ"Adapun selain itu harta yang disedekahkan,pen, maka ia akan sirna dan ditinggalkan bagi manusia ahli warisnya."HR. Muslim.Oleh karenanya selagi Allah Ta'ala masih memberikan kesempatan hidup, maka hendaknya gunakan harta yang dimiliki untuk meraih banyak pahala. Yakni dengan membiasakan diri untuk bersedekah dan membagi sebagian rezeki di jalan Allah. Baca Juga
Tidaklahada 3 orang yang berbisik (berbincang) kecuali Dia-lah yang ke-empat, dan tidak pula ada 5 orang kecuali Dialah Yang ke-enam, tidaklah kurang atau lebih dari itu kecuali Dia selalu bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian akan dikhabarkan kepada mereka segala sesuatu yang telah mereka kerjakan nanti pada hari kiamat.
Sesungguhnya harta yang kita infakkan akan ...​1. Sesungguhnya harta yang kita infakkan akan ...​2. Sesungguhnya harta yang kita infakkan akan......3. sesungguhnya harta dan anak adalah kepunyaan​4. rasulullah saw. mengingatkan kita bahwa harta yang sesungguhnya adalah apa yang telah kita? tolong bantu jawab!​5. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan harta tetapi mewariskan....6. sesungguhnya harta yang kita infakkan akan.. saja harta kekayaan sesungguhnya hanyalah ...bagi orang yang beriman8. poin besar... hukumnya jika orang mampu berkurban namun tidak mau berkurban..... yang di maksud dengan kesuksesan yang sesungguhnya....... yang di maksud dengan kekayaan sesungguhnya....... yang dimaksud kemiskinan yang sesungguhnya namun iya memiliki banyak harta........​9. Rasulullah saw. Berkata, "Sesungguhnya orang yang paling murah hatikepadaku dalam harta dan persahabatannya adalah ...​10. sesungguhnya harta yang kita infaq kan akan...A. bertambah B. berkurang C. sama saja D. hilang11. Harta kita yang sesungguhnya yang dapat kita nikmati kelak di akhirat adalah harta yang sudah digunakan untuk a. Sedekah jariyah b. Santunan c. Infak d. Sedekah biasa dijawab ego12. mengajarkan agar kita rajin bersedrkah. Sesungguhnya dengan rajin bersedekah harta kita tidak akan... Bantu dong ​13. Sesungguhnya harta yang di infaq kan akan di ganti oleh Allah Swt di jelaskan dalam surah​14. Umar pernah mengatakan “Sesungguhnya aku menempatkan diriku dan harta milik Allah, harta Baitul Maal ...15. sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta, tetapi Allah melihat kepada.......dan amal kalian Muslim ​16. Sesungguhnya semua harta benda adalah milik​17. sesungguhnya di dalam harta kekayaan yang dimiliki seseorang terdapat hak orang lain......zakat​18. sesungguhnya nabi tidak mewariskan harta tetapi mewariskan​19. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan harta tetapi mewariskan20. sesungguhnya harta yang kita infaqakan akan....A. bertambahB. berkurang C. sama saja D. hilang 1. Sesungguhnya harta yang kita infakkan akan ...​JawabanAkan Menjadi Penolong Disaat kita di akhirat Nanti 2. Sesungguhnya harta yang kita infakkan akan......JawabanBerguna di hari akhir dan masuk surgaPenjelasanInfak atau sodaqoh sama saja seperti pondasi untuk membangun rumah disurgaKelas -Mapel -Kata Kunci -SejutapohonNocopasSemoga bermanfaat We Will Be With You ^_^UwU 3. sesungguhnya harta dan anak adalah kepunyaan​Jawabanallah KASIH 4. rasulullah saw. mengingatkan kita bahwa harta yang sesungguhnya adalah apa yang telah kita? tolong bantu jawab!​Jawabanorang yang kaya menurut rosulullah adalah orang yg qona'h hadist hari buchori muslim dan dari abu huroirohPenjelasanjangan lupa ikuti ya 5. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan harta tetapi mewariskan....Jawabansesungguhnya pa nabi tidak mewariskan harta tetapi ilmuPara nabi tidak mewariskan harta benda kepada umatnya, tetapi lebih penting dan lebih mulia daripada itu mereka mewariskan ilmu yang diturunkan kepada para ulama. ... Sesungguhnya Nabi tidaklah mewariskan dinar dan tidak pula nabi tidak mewariskan harta benda kepada umatnya, tetapi lebih penting dan lebih mulia daripada itu mereka mewariskan ilmu yang diturunkan kepada para Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersadba ⁣⁣“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Sesungguhnya Nabi tidaklah mewariskan dinar dan tidak pula dirham. Barangsiapa yang mewariskan ilmu, maka sungguh ia telah mendapatkan keberuntungan yang besar.”⁣⁣ HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah; dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 6297⁣⁣.⁣⁣Allah subhanahu wa ta’ala telah menjadikan para ulama sebagai pewaris perbendaharaan ilmu agama sehingga ilmu syariat terus terpelihara kemurniannya sebagaimana awalnya. Kematian salah seorang dari mereka mengakibatkan terbukanya ujian besar bagi subhanahu wa ta’ala berfirman, “Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba kami.” Fathir 32Sehingga apabila seorang yang alim wafat akan menimbulkan bahaya bagi umat Islam karena keberadaan ulama di tengah kaum muslimin akan mendatangkan rahmat dan berkah dari Allah subhanahu wa ta’ala. Dari Abdullah bin Amr radhiallahu anhuma secara marfu’ riwayatnya sampai kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam “Sesungguhnya termasuk tanda-tanda datangnya hari kiamat adalah direndahkannya para ulama dan diangkatnya orang jahat.”BelajarBersamaBrainlyMapel 6. sesungguhnya harta yang kita infakkan akan.. saja BertambahPenjelasanKarena Allah akan selalu barlaku adil kepada hambanya yang telah berbuat baik dan dibalas dengan kebaikan jugaJawaban kalo salah 7. harta kekayaan sesungguhnya hanyalah ...bagi orang yang beriman harta kekayaan sesungguhnya hanyalah titipan bagi orang yang berimanTitipan dari Allah swt 8. poin besar... hukumnya jika orang mampu berkurban namun tidak mau berkurban..... yang di maksud dengan kesuksesan yang sesungguhnya....... yang di maksud dengan kekayaan sesungguhnya....... yang dimaksud kemiskinan yang sesungguhnya namun iya memiliki banyak harta........​Jawaban1. KURBAN Orang Mampu tapi Tidak Berkurban menurut Hukum Islam M. Mubasysyarum Bih Ahad 2 Agustus 2020 1930 WIB BAGIKAN Berkurban merupakan syiar Islam yang hampir semua orang mengetahui akan anjuran dan pahala besar yang didapatkan oleh muslim yang melaksanakannya. Anjuran berkurban tentu saja hanya bagi orang yang mampu secara finansial. Namun demikian, tidak semua orang kaya melaksanakan kurban; bisa jadi karena mempersiapkan untuk kebutuhan tertentu, prioritas hal lain, keengganan, dan lain sebagainya. Bagaimanakah pandangan fiqih Islam perihal orang mampu secara finansial namun tidak KURBAN Orang Mampu tapi Tidak Berkurban menurut Hukum Islam M. Mubasysyarum Bih Ahad 2 Agustus 2020 1930 WIB BAGIKAN Berkurban merupakan syiar Islam yang hampir semua orang mengetahui akan anjuran dan pahala besar yang didapatkan oleh muslim yang melaksanakannya. Anjuran berkurban tentu saja hanya bagi orang yang mampu secara finansial. Namun demikian, tidak semua orang kaya melaksanakan kurban; bisa jadi karena mempersiapkan untuk kebutuhan tertentu, prioritas hal lain, keengganan, dan lain pandangan fiqih Islam perihal orang mampu secara finansial namun tidak melaksanakan kurban? Hukum berkurban diperselisihkan oleh para ulama. Menurut pendapat mayoritas ulama dari kalangan Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah hukumnya sunah. Artinya sesuatu yang apabila dilakukan mendapat pahala, bila ditinggalkan tidak berdosa. Di antara argumen mayoritas ulama adalah hadits Ibnu Abbas, beliau mendengar Nabi bersabda ثَلَاثٌ هُنَّ عَلَيَّ فَرَائِضُ وَهُنَّ لَكُمْ تَطَوُّعٌ اَلْوِتْرُ وَالنَّحَرُ وَصَلَاةُ الضُّحَى “Tiga hal yang wajib bagiku, sunah bagi kalian yaitu shalat witir, kurban, dan shalat Dhuha” HR Ahmad dan al-Hakim Hukum berkurban diperselisihkan oleh para ulama. Menurut pendapat mayoritas ulama dari kalangan Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah hukumnya sunah. Artinya sesuatu yang apabila dilakukan mendapat pahala, bila ditinggalkan tidak berdosa. Di antara argumen mayoritas ulama adalah hadits Ibnu Abbas, beliau mendengar Nabi bersabda ثَلَاثٌ هُنَّ عَلَيَّ فَرَائِضُ وَهُنَّ لَكُمْ تَطَوُّعٌ اَلْوِتْرُ وَالنَّحَرُ وَصَلَاةُ الضُّحَى “Tiga hal yang wajib bagiku, sunah bagi kalian yaitu shalat witir, kurban, dan shalat Dhuha” HR Ahmad dan al-HakimPenjelasanmaaf cuma bisa jawab itu, semoga membantuJawaban1. Kurban hukumnya sunah, tapi bagi orang yang mampu hukumnya wajib dan jika dia tidak melakukan nya maka dia akan berdosa." Barang siapa yang memiliki kelapangan untuk berkurban, namun dia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami." HR Ibnu Majah, Ahmad dan Al Hakim2. Kesuksesan yang sesungguhnya adalah berhasil meraih cita cita terutama dalam hal kebaikan baik didunia maupun Kekayaan yang sesungguhnya adalah apa yang kita punya bisa bermanfaat untuk orang Miskin akan kebahagiaan yang tidak pernah Kalo Salah... 9. Rasulullah saw. Berkata, "Sesungguhnya orang yang paling murah hatikepadaku dalam harta dan persahabatannya adalah ...​Jawabanabu bakar ash shiddikitu jawabannya 10. sesungguhnya harta yang kita infaq kan akan...A. bertambah B. berkurang C. sama saja D. hilang A. BertambahKarena pada dasarnya harta merupakan pemberian Yang Maha Kuasa, jd ketika memberikannya secara sukarela otomatis akan selalu bertambahSemoga membantuA. Bertambah karena uang yang kita infaqan akan selalu bertambah dan untuk bekal kita di akhirat 11. Harta kita yang sesungguhnya yang dapat kita nikmati kelak di akhirat adalah harta yang sudah digunakan untuk a. Sedekah jariyah b. Santunan c. Infak d. Sedekah biasa dijawab egoJawaban jariyahPenjelasanmaaf kalau salah 12. mengajarkan agar kita rajin bersedrkah. Sesungguhnya dengan rajin bersedekah harta kita tidak akan... Bantu dong ​JawabanHabisPenjelasansemoga bermanfaat, jangan lupa di follow yaJawabanberkurang atau habis karena allah menyukai orang yg rajin bersedekah 13. Sesungguhnya harta yang di infaq kan akan di ganti oleh Allah Swt di jelaskan dalam surah​JawabanSaba' Ayat 39PenjelasanAllah Subhanahu Wa Ta'ala berfirmanقُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ مِنْ عِبَا دِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗ وَمَاۤ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚ وَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ"Katakanlah, "Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya." Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang terbaik."QS. Saba' 34 Ayat 39 14. Umar pernah mengatakan “Sesungguhnya aku menempatkan diriku dan harta milik Allah, harta Baitul Maal ...Jawabanpada saat memasang tumpukan mur di bawah maknet pada tepi gelas gaya maknet akan menarik tumpukan tersebutPenjelasan 15. sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta, tetapi Allah melihat kepada.......dan amal kalian Muslim ​JawabanHatiPenjelasanعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَ أَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata Nabi Shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda, ”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian”.Jawabanbersabda “Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan harta kalian tetapi Ia melihat hati dan amal kalian”. HR. Muslim. Hadis di atas hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, Ibn Hibban, Ahmad ibn Hanbal dan lainnya. 16. Sesungguhnya semua harta benda adalah milik​JawabanTuhan SemestaSesuai Keyakinan Diri Sendiri PenjelasanAllah SWT,harta dan benda adalah titipan Allah MEMBANTUGOOD LUCK 17. sesungguhnya di dalam harta kekayaan yang dimiliki seseorang terdapat hak orang lain......zakat​Menerima zakat. "mf klo salah, semogamembantu 18. sesungguhnya nabi tidak mewariskan harta tetapi mewariskan​JawabanAlquran Dan sunahPenjelasan... .....Jawabanilmu dakwah/ilmu agama maaf kalau salah yaʘ‿ʘ 19. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan harta tetapi mewariskanSesungguhnya mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barang siapa yang telah mengambil ilmu yang banyak, ia telah mengambil bagian yang riwayat Abu Dawud dan at-Tirmidzi menyebutkan, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sesungguhnya mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barang siapa yang telah mengambil ilmu yang banyak, ia telah mengambil bagian yang banyakPenjelasansemoga bermanfaat 20. sesungguhnya harta yang kita infaqakan akan....A. bertambahB. berkurang C. sama saja D. hilang kalau salah,karena pendapat saya. saat saya belajar,seingat saya semakin sering kita infak,maka rezeki kita diperluasA. bertambah karena semakin kta infaqqakan dijalan Allah swt. semakin bertamabah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Hal ini karena begitu banyaknya pahala yang diterima oleh orang yang bersedekah. Janganlahkamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih. YAKINLAH bahwa harta itu sebenarnya milik Allah sedangkan manusia hanya memegang amanah atau pinjaman dari-Nya. Sebagaimana dijelaskan oleh Al Qur’an Al Karim “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah meminjamkan kepadamu,” QS Al Hadid 7 Allah lah pemilik harta benda, karena Dia yang menciptakannya dan yang menciptakan sumber produksinya serta memudahkan sarana untuk mendapatkannya. Bahkan Dia-lah yang menciptakan manusia dan seluruh alam semesta. BACA JUGA Bahaya Harta Haram di Akhir Zaman “Dan kepunyaannya Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi..,” QS An-Najm 31 “Ingatlah sesungguhnya hanya milik-Nya makhluq yang ada di langit dan makhluk yang ada di bumi.,” QS Yunus 66 “Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam, kamukah yang menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkannya,” QS AI Waqi’ah 63-64 “Dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu…,”QS. An-Nuur 33 “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka..,” QS Ali Imran 180 Jadi apa yang diberikan Allah kepada manusia dari karunia-Nya salah satunya adalah harta, sehingga kekuasaan manusia atas harta itu sekedar sebagai wakil, bukan pemilik aslinya. Jika manusia adalah sebagai amin yang dipercaya untuk memegang harta dan sebagai wakil, maka tidak boleh bagi manusia untuk menyandarkan harta itu pada dirinya dan mengatasnamakan keutamaan itu sebagai atas jerih payahnya. Sehingga ia mengatakan seperti yang dikatakan oleh orang kafir, “Ini adalah milikku” Fushshilat 41. Atau mengatakan seperti yang dikatakan oleh Qarun, “Sesungguhnya aku diberi harta itu, hanya karena ilmu yang ada padaku” Al Qashash 78. Demikian juga tidak diperbolehkan bagi manusia untuk menyibukkan dirinya dengan harta itu, tanpa melibatkan keluarga dari pemilik aslinya, karena seluruh makhluq adalah keluarga Allah. Hal ini berarti ia telah melupakan kedudukan dan fungsi harta itu. Imam Fakhruddin Ar-Razi mengatakan di dalam tafsirnya, “Sesungguhnya orang-orang fakir itu adalah keluarga Allah dan orang-orang kaya itu khuzzanullah yang menyimpan harta Allah, karena harta yang ada di tangan mereka adalah harta Allah. Seandainya Allah SWT tidak memberikan harta itu di tangan mereka, niscaya mereka tidak memilikinya sedikit pun. Maka bukan sesuatu yang aneh jika ada seorang raja berkata kepada bendaharanya, “Berikan sebagian dari harta yang ada di gudang kepada orang-orang yang membutuhkan dari hamba-hamba sahayaku.” BACA JUGA Waspada, Ini 5 Sikap Tercela Terhadap Harta Wajib bagi manusia yang mengemban amanat harta terikat dengan instruksi pemiliknya dan melaksanakan keputusannya serta tunduk terhadap arahan-arahan-Nya dalam memelihara dan mengembangkannya, dalam menginfakkan dan mendistribusikannya. Bukan berkata seperti yang dikatakan oleh penduduk Madyan kepada Nabi Syu’aib AS “Hai Syu’aib, apakah agamamu yang menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. ,” QS Huud 87 Hal itu merupakan bantahan mereka ketika Syu’aib menasehati mereka, “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik mampu dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan adzab hari yang membinasakan kiamat, hai kaumku, penuhilah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan rnanusia terhadap hak-hak mereka janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan,” QS Huud 84-85 Mereka mengira bahwa pemilikan harta itu memperbolehkan bagi mereka untuk bebas berbuat semaunya, walaupun hal itu bertentangan dengan norma-norma akhlaq atau tidak memperhatikan kepentingan masyarakat, dengan alasan bahwa, “Ini harta kami, maka kami menggunakannya terserah kemauan kami.” Islam telah menegaskan bahwa harta adalah milik Allah yang diberikan kepada siapa saja yang Allah kehendaki dari para hamba-Nya. BACA JUGA Harta Paling Utama Ketimbang Emas dan Perak Allah mengamanahkan kepada mereka harta itu untuk melihat bagaimana mereka berbuat, maka apabila mereka tidak beriltizam dengan perintah-perintah Allah berarti mereka telah melanggar batas-batas perwakilan. Sehingga harta itu harus diambil secara paksa atau tangan mereka dipukulkan ke batu. Dengan kaidah emas ini, maka Islam maju dalam beberapa kurun abad dalam perekonomian dan kesejahteraan sosial. Islam telah jauh mendahului apa yang digembar-gemborkan oleh sebagian ilmuwan ilmu sosial Barat bahwa sesungguhnya pemilikan itu tugas sosial, dan sesungguhnya orang yang kaya itu harus mengikuti sistem sosial yang ada. Meskipun kata-kata ini sama sekali tidak sebanding dengan ajaran yang ada dalam Al Qur’an. [] Referensi Sistem Masyarakat Islam dalam Al Qur’an dan Sunnah/DR. Yusuf Al-Qardhawi/ 1997/ Citra Islami Press
\n \nsesungguhnya di dalam hartamu itu ada
Rasulmenjelaskan, "Jika Allah mempunyai —KHALIFAH— di muka bumi, lalu dia memukul punggung dan mengambil hartamu, maka taatilah dia. Jika tidak begitu, maka matilah engkau dalam keadaan menggigit akar pohon (tidak taat dan pergi menyepi)." Hudzaifah bertanya lagi, "Lalu apa yang akan terjadi?"..

Home QS. Muhammad Ayat 36 اِنَّمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَا لَعِبٌ وَّلَهۡوٌ‌ ؕ وَاِنۡ تُؤۡمِنُوۡا وَتَتَّقُوۡا يُؤۡتِكُمۡ اُجُوۡرَكُمۡ وَلَا يَسۡــَٔــلۡكُمۡ اَمۡوَالَكُمۡ Innamal hayaatud dunyaa la'ibunw wa lahw; wa in to'minuu wa tattaquu yu'tikum ujuurakum wa laa yas'alkum amwaalakum Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta hartamu. Juz ke-26 Tafsir Sesungguhnya kehidupan dunia itu bagi orang yang lengah hanyalah permainan yakni kegiatan tanpa tujuan yang benar dan senda gurau yang membawa kepada kelalaian. Jika kamu beriman kepada Tuhanmu serta bertakwa dengan sebenar-benarnya dengan menunaikan perintan-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, Allah akan memberikan pahala kepa-damu sebagai pembalasan dari amalmu dan Dia tidak akan meminta hartamu, yakni Dia tidak meminta hartamu seluruhnya melainkan hanya sebagian dari harta itu untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Allah mendorong orang-orang yang beriman agar berjihad dan menginfakkan harta di jalan-Nya, untuk menghancurkan musuh-musuh Allah dan musuh-musuh mereka, yaitu orang-orang kafir Mekah. Mereka jangan sekali-kali terpesona oleh kehidupan dunia yang menyebabkan mereka meninggalkan jihad karena kehidupan dunia hanyalah sementara, hanya sebagai permainan, dan senda gurau. Semua yang ada di dunia ini akan hilang lenyap, kecuali ketaatan dan ibadah kepada Allah karena ketaatan dan ibadah itu menjadi sebab untuk memperoleh kehidupan yang sebenarnya nanti di akhirat. Dari ayat ini dapat dipahami bahwa jihad di jalan Allah termasuk perbuatan ibadah yang menunjukkan ketaatan dan kepatuhan kepada-Nya. Oleh karena itu, lakukanlah jihad sebagaimana melakukan ibadah-ibadah yang lain. Selanjutnya Allah menyatakan bahwa perbuatan yang bisa menjadi persiapan yang sebenarnya di akhirat nanti ialah beriman kepada Allah, melaksanakan segala perintah dan menjauhkan semua larangan-Nya, dan meninfakkan harta di jalan-Nya sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Yang dituntut dari harta yang diinfakkan itu hanyalah sebagian kecil dari penghasilan, tidak semuanya, dan diberikan sebagai zakat, sedekah, amal jariah, dan sebagainya. Jika mereka melaksanakan yang demikian itu, Allah akan membalasnya dengan balasan yang berlipat ganda berupa ketenangan hidup di dunia, dan surga di akhirat. sumber Keterangan mengenai QS. MuhammadSurat Muhammad terdiri atas 38 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Hadiid. Nama Muhammad sebagai nama surat ini diambil dari perkataan Muhammad yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Pada ayat 1, 2, dan 3 surat ini, Allah membandingkan antara hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak percaya kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak percaya kepadanya. Orang-orang yang percaya kepada apa yang dibawa oleh Muhammad merekalah orang-orang yang beriman dan mengikuti yang hak, diterima Allah semua amalnya, diampuni segala kesalahannya. Adapun orang-orang yang tidak percaya kepada Muhammad adalah orang-orang yang mengikuti kebatilan, amalnya tidak diterima, dosa mereka tidak diampuni, kepada mereka dijanjikan azab di dunia dan di juga dengan Al Qital peperangan, karena sebahagian besar surat ini mengutarakan tentang peperangan dan pokok-pokok hukumnya, serta bagaimana seharusnya sikap orang-orang mukmin terhadap orang-orang kafir.

Halini bahkan membutuhkan waktu yang panjang, sehingga diperlukan kesabaran dan konsistensi dari orang tua setiap anak. 2. Anak sebagai perhiasan dunia. Posisi anak dalam Al-Quran juga dikatakan sebagai perhiasan dunia. Dalam hal ini, perhiasan dunia yang dimaksud adalah menjadi kebanggan orang tua selama hidup di dunia.

عن كعب بن عياض رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول إن لكل أُمَّة فتنة، وفِتنة أُمَّتي المال». [صحيح] - [رواه الترمذي والنسائي في الكبرى وأحمد] المزيــد ... Dari Ka'ab bin 'Iyāḍ -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Sesungguhnya setiap umat itu ada fitnahnya, dan fitnah umatku adalah harta." Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Tirmiżi Uraian Ka'ab bin 'Iyāḍ -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Sesungguhnya setiap umat itu ada fitnahnya," yaitu hal-hal yang menjerumuskan mereka ke dalam kesesatan dan kemaksiatan. "dan fitnah umatku adalah harta." Karena mereka mengumpulkannya untuk mewujudkan orientasi duniawi dan menghalangi kesempurnaan akhirat. Bermain-main dengan harta dapat melalaikan hati dari melaksanakan ketaatan dan melenakan diri dari akhirat. Terjemahan Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Uyghur Kurdi Portugis Sawahili Tamil Tampilkan Terjemahan
TSI3 Jadi bersihkanlah juga hatimu yang cinta uang itu. Caranya, bagikanlah hartamu kepada orang miskin. Dengan begitu barulah kamu bersih di mata Allah, baik bagian luar maupun dalam. BIS: Yang ada di dalam mangkuk dan piringmu itu, itulah yang harus kalian berikan kepada orang-orang miskin. Dengan cara itu, semuanya akan menjadi bersih untukmu.
اِنَّمَاۤ اَمۡوَالُـكُمۡ وَاَوۡلَادُكُمۡ فِتۡنَةٌ ‌ؕ وَاللّٰهُ عِنۡدَهٗۤ اَجۡرٌ عَظِيۡمٌ Innamaa amwaalukum wa awlaadukum fitnah; wallaahu 'indahuuu ajrun 'aziim Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan bagimu, dan di sisi Allah pahala yang besar. Juz ke-28 Tafsir Manusia harus menyadari dengan penuh keinsafan peringatan Allah pada ayat ini. Sesungguhnya harta kamu yang sangat kamu cintai dan anak-anak kamu yang menjadi kebanggaan kamu hanyalah cobaan bagimu, apakah kamu mengelolanya dengan baik dan benar, serta mendidik mereka dengan agama yang lurus; dan di sisi Allah pahala yang besar bagi orang-orang beriman yang mengelola harta dengan baik dan mendidik anak-anak dengan benar. Allah menerangkan bahwa cinta terhadap harta dan anak adalah cobaan. Jika tidak berhati-hati, akan mendatangkan bencana. Tidak sedikit orang, karena cintanya yang berlebihan kepada harta dan anaknya, berani berbuat yang bukan-bukan dan melanggar ketentuan agama. Dalam ayat ini, harta didahulukan dari anak karena ujian dan bencana harta itu lebih besar, sebagaimana firman Allah Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas, apabila melihat dirinya serba cukup. al-'Alaq/96 6-7 Dijelaskan pula dalam sabda Nabi saw. Sesungguhnya bagi tiap-tiap umat ada cobaan dan sesungguhnya cobaan umatku yang berat ialah harta, Riwayat Ahmad, at-Tirmidhi, ath-thabrani, dan al-hakim, dari Ka'ab bin 'Iyadh Kalau manusia dapat menahan diri, tidak akan berlebihan cintanya kepada harta dan anaknya, jika cintanya kepada Allah lebih besar daripada cintanya kepada yang lain, maka ia akan mendapat pahala yang besar dan berlipat ganda. sumber Keterangan mengenai QS. At-TaghabunSurat ini terdiri atas 18 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah dan diturunkan sesudah surat At Tahrim. Nama At Taghaabun diambil dari kata At Taghaabun yang terdapat pada ayat ke 9 yang artinya hari dinampakkan kesalahan-kesalahan.

_Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."_ (QS. Al Baqarah: 261)".

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya". (QS. Al Isra': 26-27)
Aop0B8.